PRODUK, HARGA DAN IKLAN
Produk
Pengertian
Produk
Pengertian produk ( product ) menurut Kotler dan Armstrong
(2001: 346) adalah segala
sesuatu yang dapat
ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli,
digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.
Menurut Saladin (2002:121),
”produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk
diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan
keinginan dan kebutuhan”.
Menurut Kotler dan
Armstrong (2001:354) beberapa atribut yang menyertai dan
melengkapi produk (karakteristik atribut produk) adalah:
a. Merek (brand)
Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi
dari semua ini
yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok
penjual dan membedakannya dari produk
pesaing. Pemberian merek merupakan masalah pokok dalam strategi produk. Pemberian merek itu
mahal dan memakan waktu, serta dapat membuat produk itu
berhasil atau gagal. Nama merek yang baik
dapat menambah keberhasilan yang besar pada produk (Kotler &
Armstrong, 2001:360
b. Pengemasan (packing)
Pengemasan (packing) adalah
kegiatan merancang dan
membuat wadah atau
pembungkus suatu produk.
c. Kualitas Produk (Product Quality)
Kualitas Produk (Product Quality) adalah kemampuan suatu
produk
untuk melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan,
ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai
lainnya. Untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan dapat
menerapkan program ”Total Quality Manajemen (TQM)". Selain mengurangi kerusakan produk, tujuan pokok kualitas total adalah untuk meningkatkan nilai pelanggan.
untuk melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan,
ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai
lainnya. Untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan dapat
menerapkan program ”Total Quality Manajemen (TQM)". Selain mengurangi kerusakan produk, tujuan pokok kualitas total adalah untuk meningkatkan nilai pelanggan.
Harga
Defenisi
Harga
Kotler dan
Amstrong (2001 : 339) mengatakan bahwa : “Harga adalah jumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa”.
Lebih luas lagi, harga adalah jumlah nilai yang konsumen pertukarkan untuk
mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa”.
Menurut Lamb et.al (2001:268), “harga adalah apa
yang harus diberikan oleh konsumen (pembeli) untuk mendapatkan suatu produk”.
Menurut Swastha ( 2010 : 147 ), “ harga adalah
jumlah uang ( ditambah beberapa barang kalau
mungkin ) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari
barang beserta pelayanannya “.
Strategi Penetapan Harga
Penetapan
harga harus diarahkan demi tercapainya tujuan. Sasaran penetapan harga dibagi
menjadi tiga (Stanton,1996:31)
1. Berorientasi pada
laba untuk:
a. Mencapai target laba investasi atau laba penjualan
perusahaan.
b. Memaksimalkan laba
2. Berorientasi pada
penjualan untuk:
a. Meningkatkan penjualan.
b. Mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar.
3. Berorientasi pada
status quo untuk:
a. Menstabilkan harga
b. Menangkal persaingan.
Menurut
Alma (2002:45) dalam menentukan kebijaksanaan harga ada 3 kemungkinan:
a. Penetapan harga
diatas harga saingan
Cara ini dapat
dilakukan kalau perusahaan dapat meyakinkan konsumen bahwa barang yang dijual
mempunyai kualitas lebih baik, bentuk yang lebih menarik dan mempunyai
kelebihan lain dari barang yang sejenis yang telah ada dipasaran.
b. Penetapan harga
dibawah harga saingan
baru diperkenalkan
dan belun stabil kedudukannya dipasar.
c. Mengikuti harga
saingan
Cara ini dipilih
untuk mempertahankan agar langganan tidak beralih ketempat lain.
Swasta
(2001 :246) menjelaskan tingkat harga terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor,
seperti :
1. Keadaan Perekonomian
Keadaan
perekonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku.
2. Permintaan dan
penawaran
Permintaan adalah
sejumlah barang yang diminta oleh pembeli pada tingkat harga tertentu. Penawaran
yaitu suatu jumlah yang ditawarkan oleh penjual pada suatu tingkat harga
tertentu.
3. Elastisitas
permintaan
Faktor lain yang
dapat mempengaruhi penentuan harga adalah sifat permintaan pasar.
4. Persaingan
Harga jual beberapa
macam barang sering dipengaruhi oleh keadaan persaingan yang ada.
5. Biaya
Biaya merupakan
dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat harga yang tidak dapat menutup
biaya akan mengakibatkan kerugian.
6. Tujuan perusahaan
Tujuan yang hendak
dicapai oleh perusahaan adalah :
- Laba maksimum
- Volume penjualan
tertentu
- Penguasaan pasar
- Kembalinya modal
yang tertanam dalam jangka waktu tertentu.
7. Pengawasan
pemerintah
Pengawasan
pemerintah dapat diwujudkan dalam bentuk: penentuan harga maksimum dan minimum,
diskriminasi harga, serta praktek-praktek lain yang mendorong atau mencegah
usaha-usaha kearah monopoli.
Tujuan
penetapan harga menurut Swasta (2001 : 242) tersebut adalah:
1. Meningkatkan
penjualan
2. Mempertahankan
dan memperbaiki market share
3. Stabilisasi
harga
4. Mencapai
target pengembalian investasi
5. Mencapai
laba maksimum.
Iklan
Pengertian
Iklan
Menurut
Kotler (2005:658), “iklan adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide,
barang atau jasa secara non personal oleh suatu sponsor tertentu yang
memerlukan pembayaran”.
Menurut pendapat Kriyantono (2008 : 174), “iklan adalah sebagai bentuk komunikasi
nonpersonal yang menjual pesan-pesan persuasif dari sponsor yang jelas untuk
mempengaruhi orang membeli produk dengan membayar sejumlah biaya untuk media”.
Menurut Shimp (2003:42), “ Iklan merupakan suatu
investasi ekonomis, dan bagi kebanyakan perusahaan dan organisasi non profit,
iklan merupakan sebuah investasi yang dianggap sangat menguntungkan”.
Menurut Kasali ( 1995 ), iklan adalah segala bentuk
pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media, yang ditujukan kepada
sebagian atau seluruh masyarakat. Penyajian pesan itu harus dapat disuarakan
atau diperlihatkan dan dinilai secara terbuka untuk suatu produk, jasa, atau
ide.
Pendapat dari Tjiptono (2001), iklan adalah bentuk
komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan
suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa
menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian. American
Marketing Association (AMA) mendefinisikan iklan sebagai semua bentuk bayaran
untuk mempresentasikan dan mempromosikan ide, barang, atau jasasecara non
personal oleh sponsor yang jelas.
Menurut Aaker yang dikutip Tjiptono ( 2001:103 ) menyatakan
bahwa iklan memegang peranan penting dalam pemasaran karena iklan akan
menyampaikan beberapa pesan diantaranya adalah brand awareness (dikenal
oleh masyarakat), strong brand association (memiliki persepsi terhadap merek
tertentu yang baik), perceived quality (dipersepsikan konsumen untuk mengetahui
produk tersebut bagian dari produk berkualitas), dan brand loyality (memiliki
pelanggan setia). Setiap perusahaan tidak hanya membuat produk yang bagus,
namun juga berinvestasi meningkatkan ekuitas merek melalui periklanan, sehingga
dengan adanya iklan konsumen akan menjadi tahu tentang keunggulan suatu produk.
Periklanan merupakan salah satu kiat utama yang
digunakan perusahaan untuk mengarahkan komunikasi pada pembeli sasaran dan
masyarakat. Periklanan juga merupakan cara yang paling efektif untuk
menyebarkan peran, membangun preferensi kesan merek, maupun motivasi konsumen
(Kasali, 1995). Konsumen akan merasa dekat dengan perusahaan apabila mendapatkan
informasi seputar perusahaan dan info merek produk yang bersangkutan. Iklan
menunjukkan seberapa besar niat perusahaan untuk melayani kepentingan konsumen.
Menurut Cravens (1996) mengemukakan bahwa keuntungan penggunaan iklan untuk berkomunikasi
dengan para konsumen diantaranya adalah biaya yang rendah perpemasangan,
keragaman media, pengendalian pemasangan, isi pesan yang konsisten, dan
kesempatan untuk mendesain iklan yang efektif dan kreatif.
Untuk memperkenalkan produknya biasanya perusahaan
menggunakan media iklan, diantaranya televisi.Televisi adalah media yang banyak
disukai oleh kalangan pengiklan nasional karena sangat mudah dilihat dan
kemampuan mendemonstrasikan suatu. Terlebih lagi, televisi menngunakan warna,
suara, gerakan, dan musik. Sehingga iklan tampak begitu hidup dan nyata. Iklan
visual dapat menancapkan kesan yang lebih dalam, sehingga para konsumen begitu melihat
produk akan segera teringat akan suatu merek tersebut (Jefkins, 1997).
Iklan yang dibintangi selebriti juga dapat meningkatkan
nilai merek suatu produk. Pada produk Yamaha misalnya, merek produk Yamaha
tersebut terangkat ke tingkat posisi yang lebih baik sejak beberapa selebriti
papan atas mengiklankan produk tersebut. Artinya iklan tersebut menarik
konsumen untuk membeli produk Yamaha. Contohnya Yamaha menggunakan Valentino
Rossi, Komeng, Dedy Mizwar dan masih banyak lagi dalam iklannya untuk mendorong
produk Yamaha ke kelas yang lebih tinggi.
Menurut fungsi iklan yang disampaikan oleh Shimp
(2003:42) yang berkaitan dengan kebutuhan konsumen dikatakan bahwa iklan dapat
memberi nilai tambah pada merek dengan mempengaruhi persepsi konsumen atas
produk tersebut dan dengan adanya iklan yang dibintangi oleh selebriti akan
dapat menambah kepercayaan produk di mata konsumen. Konsumen menerima informasi
akan produk dari iklan, mulai dari perkenalan produk, informasi tata cara
pemakaian, serta pelayanan purna jual sebisa mungkin dikomunikasikan oleh
perusahaan melalui iklan. Strategi ini merupakan nilai tambah bagi konsumen, karena
konsumen yang awalnya tidak tahu menjadi mengerti dan paham tentang produk tersebut.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa iklan memberi informasi kepada konsumen
sebelum membeli suatu produk.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari, 2002,
Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfa Beta
Jefkins,
Frank .1997. Periklanan. Jakarta: Erlangga
Kriyantono,
Rachmat. 2008. Teknik Praktis Riset
Komunikasi. Jakarta Prenada Media Group
Kasali, Rhenald.
1995. Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di
Indonesia. Edisi Empat. Jakarta PAU Ekonomi UI
Kotler, Philip, dan Gary, Amstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran.
Penerjemah Imam Nurmawan.
Jakarta : Penerbit Salemba Empat.
Lamb, Hair, dan McDaniel.
2001. Pemasaran. Buku 1 dan 2. Penerjemah David Octarevia.Jakarta : Penerbit Salemba
Empat.
Saladin,
Djaslim. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Salemba Empat
Shimp, Terence
A. 2003. Periklanan Promosi. Edisi V.Jilid 1 dan 2. Jakarta: Erlangga
Swastha, Basu DH.
2010. Manajemen Penjualan .Yogyakarta: Penerbit
BPFE.
Tjiptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran. Edisi I. Yogyakarta: Andi Offset.